Meraih Mimpi


           Pagi yang cerah,banyak burung yang berterbangan diatas putihnya awan. Ratna itulah nama nya dia seorang gadis cantik yang memiliki hati yang mulia dan sayang terhadap orang tua nya. Seperti biasanya setiap pagi Ratna pergi ke hutan yang tidak jauh dari rumahnya untuk mencari buah-buahan, di hutan itu banyak buah-buahan seperti buah Apel,Strawberry,Buah Naga,dan masi banyak buah yang ada dihutan itu.tak terasa, keranjang yang dibawa Ratna sudah penuh terisi macam-macam buah,kalau keranjangnya penuh Ratna segera pulang kerumahnya tak tunggu lama lagi Ratna segera pulang. Sesampai dirumah, Ratna segera mengetuk pintu rumahnya, TOK…TOK…TOK… dari dalam rumah ibu cici yaitu ibunda Ratna,segera membukakan pintu.
“(membuka pintu), eeh,, Ratna sudah pulang yak” kata bu Cici
“iya bu,” jawab Ratna
“gimana banyak buah yang didapat…?” Tanya bu Cici kepada Ratna
“ni.. ibu liat deh (sambil mengasih lihat keranjangnya yang berisi buah yang banyak”
“wahh,, banyak banget buah yang kamu dapat” kata ibu Cici dengan nada terkejut
“iya bu, alhamdulilah dapat banyak” kata Ratna
“ya sudah , yok masuk..!!!!” pinta bu Cici
Ratna pun masuk kedalam rumah , dan meletakan keranjang buahnya diatas meja  dan Ratna duduk diatas kursi yang terbuat dari bamboo.

“mau ibu buatin teh hangat???” Tanya ibu Cici
“boleh bu”
“sebentar ibu buatin dulu ya”
“iya, bu”
Tak lama kemudian ibu Cici datang dari dapur dan membawa segelas teh hangat.
“ni, teh nya ayo diminum nanti kalau dingin gak enak”
“iya bu, (sambil meminum tehnya)”
“hmmmm…, ya udah bu, Ratna berangkat kepasar sekarang ya…”
“tapi, kan kamu baru istirahat sebentar nanti aja”
“gak lah bun nanti hari keburu siang,dan nanti gak dapet pembeli”
“ya sudah, hati-hati ya nak”
“ya bu, Ratna pamit dulu (sambil mencium tangan ibunya)”
“iya”
Ratna pun segera berangkat kepasar, beberapa menit kemudian Ratna sampai dipasar.
“ni, bu buahnya”
“ada berapa jumlah semua buah?” Tanya ibu Desi (ibu Desi yaitu orang yang menjual buah-buahan,biasanya Ratna selalu menitipkan buah-buahannya di bu Desi)
“jumlahnya 40 buah” kata Ratna
“oh, ya udah oh ya ini uang yang kemarin dapet Rp 200.0000”
“makasih ya bu, semoga sekarang buahnya banyak yang beli”
“iya, moga aja”
“ya sudah, saya pulang dulu ya bu,”
“iy, hati-hati ya”
Ratna segera pulang kerumahnya dengan membawa uang hasil jualan kemarin yang dititipkanya  di ibu Desi. Tak lama kemudian Ratna sampai dirumahnya.
“(mengetuk pintu),buuu…ibu….” Teriak Ratna
“iya sebentar (sambil membuka pintu)”
“ehh.. Ratna kirain siapa”
“ni, bu uang hasil jual buah kemarin” sambil mengeluarkan uangnya dari saku celananya
“alhamdulilah, ya udah masuk yuk”
Ratna pun masuk kedalam rumah.
“sudah sana mandi dulu terus makan sama tempe” pinta ibu Cici
“iya bu” jawab Ratna
Ratna segera menuju kamar mandi dengan membawa handuk berwarna merah. Dari dalam kamar mandi Ratna mendengar suara ibunya sedang batuk, tak lama kemudian Ratna pun selesai mandi dan sudah ganti baju.
“ibu, ibu sedang sakit ya..????” Tanya Ratna dengan muka penuh pertanyaan
“ti..ti..tidak, nak” jawab ibu dengan suara terbata-bata
“ibu jangan bohong sama aku”
“(ibu Cici terdiam sejenak)”
“ibuuu… jawab kalau ibu sakit bilang sama aku , bu”
“ratna, sebenarnya ibu ingin memberitahu sama kamu sebelum ibu meninggal”
“(memotong pembicaraan ibunya), ibu…ibu ko ngomongnya gitu… ibu tuh pasti sembuh nanti Ratna antar ibu ke rumah sakit ya”
“gak usah, Ratna,,, sebenarnya ibu sudah lama mengidap penyakit kanker dan TBC”
“apaaa…….!!!! Kenapa ibu baru bilang kalau ibu punya penyakit kanker dan TBC” Tanya Ratna dengan nada marah
“karena ibu gak mau membuat kamu kawatir sama penyakit ibu”
“tapi buu”
“satu lagi, sebenarnya ayah kamu itu masi ada tetapi ibu gak tau sekarang dia berada dimana karena ayah kamu meninggalkan ibu dan kamu sejak kamu bayi, mungkin ayah kamu nikah lagi sama wanita yang kaya raya”
“apa.. jadi ayah masi hidup, jadi ini yang menyebabkan setiap aku Tanya tentang ayah ibu selalu bungkam tidak mau mengatakan dimana ayah berada”
“iya… jadi kalau ibu sudah tiada kamu harus mencari ayah kamu mungkin kamu kalau tinggal sama ayah kamu pasti kamu akan hidup bahagia dan dapat mewujudkan impian kamu yaitu menjadi pengusaha buah-buahan”
“iya bu tapi….., sudalah aku beli obat dulu ya buat ibu”
“iya…”
“ibu tunggu bentar ya, Ratna pergi dulu beli obat, ratna pamit dulu bu”
“hati-hati ya sayang, pesan terakhir dari  ibu buat kamu jangan menyerah dalam menghadapi kehidupan dan perbanyaklah amal dan rajin solat,jangan sombong kalau kelak nanti kamu  jadi orang sukses”
“iya bu, pasti pesan ibu insaallah Ratna laksanakan, ya udah Ratna pergi dulu ya”
Ratna pun segera beranjak pergi untuk membeli obat untuk ibunya. Tak lama kemudian Ratna sampai kerumah dengan membawa obat yang dibelinya. Tetapi semua sia-sia obat yang dibeli Ratna pun tak berguna lagi karena ibunda tercintanya kini telah tak bernyawa lagi dan mukanya pun pucat. Begitu pedihnya hati Ratna melihat ibunya sudah meninggal hatinya bagaikan tersayat-sayat oleh pisau yang sangat tajam sekaliii…..
“ibuuu…ibuuu… bangun bu bangun jangan tinggalkan Ratna bu Ratna mohon, kalau ibu pergi Ratna sama siapa bu…(dengan meneteskan air matanya)
Beberapa minggu kemudian.
Ratna sedang duduk ditempat tidurnya sambil memandang foto Alm.ibunya, Ratna baru ingat kata ibunya kalau “dia harus mencari ayahnya kalau ibu sudah tiada” dan Ratna pun segera mengemasi baju-bajunya dan segera pergi dari rumahnya untuk mencari ayahnya. Ratna pun mencari ayahnya dengan Tanya keorang-orang dengan memperlihatkan foto ayahnya.
Sudah 1 bulan Ratna mencari ayahnya ternyata tak sia-sia. Ada seseorang yang kenal sama ayahnya, dan orang tersebut segera menghantarkan Ratna kerumah pak Sugondo yaitu ayah Ratna yang konon cerita orang pak Sugondo adalah orang terkaya di desa mawar. Sesampai didepan gerbang rumah ayahnya, Ratna tidak percaya kalau ayahnya adalah orang kaya. Tiba-tiba seseorang yang berpakaian seragam putih yaitu satpam rumah tersebut datang menghampiri Ratna dan pak joko orang yang menghantarkan Ratna.
“maaf, cari siapa? Tanya satpam dengan tegas
“gini adek ini ingin bertemu pak gondo” kata pak joko
“iya, saya ingin bertemu ayah saya” sambung Ratna
“tunggu sebentar” pinta satpam
Satpam tersebut  masuk kedalam rumah besar itu. Tak lama satpam tersebut keluar dari dalam rumah dengan ditemani seorang bapak-bapak memekai jas hitam.
“ini dia pak orangnya pak” kata satpam
“oh, kalau boleh tau kalian siapa?” Tanya pria berjas hitam
“saya pak joko warga sini”
“kalau saya Ratna”
“Ratnaa???” kata pria itu dengan nada bingung
“iy, pak saya Ratna  putri bapak”
“apa!!!!, putri saya? Dari mana kamu tau kalau kamu putrid saya?”
“hmmm,, kata ibu saya”
“siapa nama ibu kamu?”
“nama ibu saya ibu Cici permatasari”
“(‘kaget), apa….!!! Jadi kamuuuu…. Gak mungkin
“gak, mungkin apanya pak??? Tanya Ratna
“gak, mungkin kalau kamu anak saya.
“jadi bapak masih gak percaya sama saya kalau saya itu anak kandung bapak?”
Dan pak Gondo terdiam sejenak memikirkan semua omongan Ratna. Tetapi lamunan itu buyar karena Ratna memanggil namanya.
“pak!”
“iya, ada apa?”
“jadi gimana bapak masi gak percaya kalau aku ini anak kandung bapak?”
“sa..saya… percaya kalau kamu itu anak kandung saya”
“jadi bapak percaya kalau saya itu anak kandung bapak?”
“iya, karena saya yakin bahwa kamu itu anak dari saya dan Cici”
“makasi ya pak, bapak sudah percaya sama saya”
“iya, nak sini peluk bapak bapak kangen banget sama kamu”
Ratna pun langsung memeluk ayah nya. Bagi Ratna terasa kaya mimpi bertemu sama ayahnya itu. Kini Ratna pun tinggal bersama ayah nya dirumah yang mewah itu,dan Ratna pun merasa bahagia hidup bersama ayahnya walaupun kebahagiaan itu tak sempurna seperti apa yang Ratna mau Bahagia bersama ayah dan ibu nya.
Sudah beberapa minggu Ratna tinggal bersama ayahnya, dan Ratna pun sudah menikah dengan laki-laki yang tampan dan baik hati tetapi dan Ratna pun menjadi pengusaha buah-buahan dulu ayahnya yang menjadi pengusaha tersebut tetapi kini Ratna yang menggantikannya tetapi mereka berdua belum mempunyai keturunan. Betapa bahagia hidup Ratna mempunyai suami yang tampan dan baik hati dan tinggal di rumah yang sangat mewah walaupun kini Ratna tak mempunyai ayah dan ibunya karena sudah meninggalkan dia. Dulu ibunya yang meninggal kan dia dan sekarang ayahnya juga meninggalkan dia, tetapi Ratna tetap tegar menjalani hidupnya karena ada 2 orang yang dicintai nya yaitu suami dan anak nya yang baru lahir itu yang bernama Salsabila. Dan mereka pun menjadi keluarga yang Bahagia selamanya.
No comments

Older Post